Setelah diprediksi pada tahun lalu tentang langkanya BBM jenis premium ahirnya terjadi juga bahwa premium tergeser oleh BBM jenis baru yang dikeluarkan pertamina yaitu pertalite, pertalite yang muncul dengan RON dan harga yang tanggung sekarang menjadi penengah diantara pertamax dan premiumpertalite secara tidak langsung akan mengganti posisi premium yang bersubsidi tetapi cara menggantinya tidak sekaligus ditiadakan premium karena jika demikian maka akan terjadi kericuhan.
Pertalite di munculkan yang ahirnya posisi premium terganti dan mulai di tiadakan premium, ini sama dengan cara penggantian BBM jenis premix RON 90 dengan pertamax, meski pada saat premix (premium mixture) bahan bakar premium yang di campur octane booster masih ada, itu dilarang, karena campuran bahannya dapat mencemari tanah dan air.
Pada waktu iti proses penggantian premix tidak menimbulkan kekacauan, karena pengguna premix adalah orang kalangan atas
Kejadian yang serupa terjadi sekarang yaitu adanya BBM jenis baru pertalite yang akan menggeser premium, pemerintah harus ekstra hati hati dalam mengeluarkan kebijakan, karena jika premium langsung di tiadakan dan di ganti dengan pertamax maka rakyat kalangan bawah dan menengah yang mayoritas menggunakan premium akan merasa resah sehingga terjadilah kericuhan berupa protes besar besaran yang akan dikaitkan dengan kepentingan politik.
SPBU ada yang menggunakan status CODO dan DODO yang berarti SPBU milik swsta bukan milik pemerintah, dari SPBU tersebut diantaranya tidak memberi informasi di papan pengumuman dan sebagainya yang menyatakan bahwa premium tidah di jual di SPBU tersebut, tetapi ada juga yang berani memasang informasi di sebagian SPBU yang menerangkan bahwa sejak tanggal 14 Agustus 2016 SPBU ini tidak lagi menjual premium.
Dengan adanya pertalite, pemerintah mengharapkan masyarakat menggunakan BBM yang kualitasnya jauh lebih baik dan menggunakan bbm yang tidak bersubsidi daripada terus menerus menggunakan BBM yang bersubsidi. Rencana ini membuahkan hasil karena sekarang banyak orang menggunakan pertalite dari pada premium meskipun karena di hilangkannya premium, dan ini meringankan beban pemerintah yang terus menerus harus melakukan subsidi pada BBM jenis premium.
Bagi yang ingin membuka usaha produksi pom mini, silahkan baca juga postingan berikutnya,
Baca Juga : Harga Sparepart Pom Mini
Langkah ini ada tepat nya juga, karena kalau uang subsidi BBM di gunakan untuk kepentingan lain yang berguna memajukan daerah terpencil, itu jelas lebih bermanfaat daripada digunakan untuk subsidi BBM, karena meskipun bbm bersubsidi diperuntukan bagi orang kalangan menengah kebawah, tetap saja semua oranmg kalangan atas pun lebih memilih menggunakan BBM bersubsidi.
Bagi masyarakat yang mengambil untung sebagai pengecer BBM baik yang menggunakan botolan maupun yang menggunakan mesin pom mini digital, ada maupun tidak ada BBM bersubsidi tetap saja tidak berpengaruh terhadap omset mereka, karena mereka menjual BBM eceran tergantung haarga beli dari SPBU nya.